Rabu, 04 Februari 2015

perang khandaq



Perang Khandaq (Perang Akhzab)
1.    Apakah yang dimaksud Perang Khandaq atau Perang Akhzab itu?
Perang Khandaq adalah perang umat Islam melawan pasukan sekutu yang terdiri dari Bangsa Quraisy, Yahudi, dan Gatafan. Perang ini melibatkan strategi perang yang begitu apik oleh kaum Muslimin terutama srategi pembuatan parit atas usulan dari sahabat Salman al-Farisi, sehingga perang ini disebut perang parit (khandaq). Perang Khandaq disebut juga Perang Ahzab, yang artinya Perang Gabungan. Proses penggalian parit dilakukan dengan perjuangan keras seluruh kaum Muslimin di Madinah, juga melibatkan kaum non-Muslim di Madinah meskipun mereka kemudian meninggalkan secara diam-diam sebelum selesai penggalian. Berkat strategi parit tersebut, dengan sangat kecewa dan menahan marah, serangan sekutu yang menyerbu kaum Muslimin di Madinah tidak dapat mencapai pasukan muslimin, serta menyeberangi parit besar tersebut. Dalam masa penyerbuan Khandaq ini, terjadi penghianatan Bani Qurayzhah yakni melanggar perjanjian dan membantu musuh-musuh islam untuk menghancurkn kaum Muslimin.
Selain, menggunakan strategi parit dari sahabat Salman, peristiwa ini juga menggunakan Strategi dari Nu’aym bin Mas’ud, seorang yang baru memeluk agama Islam dan tak ada seorangpun yang mengetahui keislamannya, dengan tipu muslihat yang sangat sempurna untuk memecah belah ketiga pihak suku dari sekutu. Kaum sekutu pun semakin mengalami kemunduran, apalagi dengan terpaan angin badai serta cuaca yang dingin, membuat mereka kembali pulang ke rumah, sementara Bani Quraizhah harus menerima hukuman dari kaum Muslimin karena telah melakukan penghianatan. Sehingga pada akhirnya perang ini berakhir tanpa terjadinya perang besar.

2.    Mengapa perang itu terjadi dan dinamai Perang Khandaq atau Perang Akhzab?
v Sebab-sebab terjadinya perang:
a.       Kaum kafir Quraisy dan kaum Yahudi  menilai dengan kekalahan kaum Muslimin pada perang Uhud, maka jika sekali lagi mereka diserang pastilah akan binasa.
b.      Utusan kaum Yahudi kepada kaum Quraisy di Makkah mengajak untuk mengadakan serangan gabungan menumpas kaum Muslimin dan Muhammad. Utusan ini terdiri dari Huyai bin Akhthab, Sallam bin Abil Huqaiq, Kananah bin Abil Huqaiq, Hauzah bin Qais dan Abu Amar (Bani Wail). Utusan Yahudi itu berjanji pula untuk menghasut kabilah-kabilah lain yang memang menaruh kebencian terhadap islam, agar bersama-sama gabung dalam serangan pamungkas nanti.






v Sebab dinamai Perang Khandaq atau Perang Ajhzab
Dinamakan Perang Khandaq (parit), karena padapeperangan itu kaum Muslimin menggunakan pertahanan parit, yang mereka buat di batas kota Madinah sebelah Utara. Dinamakan juga perang Akhzab (golongan-golongan), karena pada perang tersebut golongan Yahudi, Quraisy Makkah, juga Bani Salim, Bani Asad, Ghathafan, Bani Murrah dan Asyja’, Bani Fazarah, dan Bani Asad bergabung bersamsa-sama memerangi kaum Muslimin.

3.    Siapa saja yang terlibat dalam Perang Khandaq atau Perang Akhzab?
Jumlah kaum quraisy terdapat 10.000 orang dan kaum muslimin 3000 orang Pihak Quraish Mekah, yang dipimpin oleh Abu Sufyan, yang menerjunkan 4.000 prajurit, 300 penunggang kuda, dan 1.000-1.500 orang pada unta.
Rombongan kedua terbesar ini, menambahkan kekuatan sekitar 2.000 300 laki-laki berkuda yang dipimpin oleh Unaina bin Hasan Fazari. Bani Assad juga setuju untuk bergabung dengan mereka yang dipimpin oleh Tuleha Asadi. Dari Bani Sulaim, Nadir dijamin 700 pria.
Perang Khandaq melibatkan kabilah Arab dan Yahudi yang tidak senang kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka bekerjasama melawan Nabi SAW. Di samping itu, orang Yahudi juga mencari dukungan kabilah Gatafan yang terdiri dari Qais Ailan, Bani Fazara, Asyja’, Bani Sulaim, Bani Sa’ad dan Ka’ab bin Asad. Usaha pemimpin Yahudi, Huyay bin Akhtab, membuahkan hasil. Pasukannya berangkat ke Madinah untuk menyerang kaum muslim. Berita penyerangan itu didengar oleh Nabi Muhammad SAW. Kaum muslim segera menyiapkan strategi perang yang tepat untuk menghasapo pasukan musuh. Salman al-Farisi, sahabat Nabi SAW yang mempunyai banyak pengalaman tentang seluk beluk perang, mengusulkan untuk membangun sistem pertahanan parit (Khandaq). Ia menyarankan agar menggali parit di perbatasan kota Madinah, dengan demikian gerakan pasukman musuh akan terhambat oleh parit tersebut. Usaha ini ternyata berhasil menghambat pasukan musuh.

4.    Dimana Perang itu terjadi
Di sebelah utara kota madinah

5.    Kapan perang itu terjadi?
terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau pada tahun 627 Masehi, pengepungan Madinah ini dipelopori oleh pasukan gabungan antara kaum kafir Quraisy makkah dan yahudi bani Nadir (al-ahzaab). Pengepungan Medinah dimulai pada 31 Maret, 627 H dan berakhir setelah 27 hari.  menurut pendapat yang paling tepat. Karena sebagian ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya peristiwa besar ini. Ibnu Hazm berpendapat bahwa kejadian ini terjadi pada tahun keempat hijriyah. Sedangkan ulama lainnya seperti Ibnul Qayyim merajihkan bahwa peristiwa ini terjadi tahun kelima hijriyah. (Zadul Ma’ad, 3/269-270)

6.   Bagaimana proses terjadinya perang?
Kaum Yahudi dari Bani Nadhir yang telah diusir dari Madinah ke Khaibar bersepakat mengutus Huyai bin Akhthab, Sallam bin Abil Huqaiq, Kananah bin Abil Huqaiq, Hauzah bin Qais dan Abu Amar dari Bani Wail kepada suku  Quraisy di Makkah, suku-suku dan kabilah lain di sekitarnya serta kepada suku-suku dan kabilah dari sekitar Madinah untuk tugas rahasia.
Utusan ini berunding dengan pimpinan suku Quraisy, meminta agar suku Qurasy bersedia memerangi kembali kaum Muslimin Madinah. Mereka berjanji menghubungi pula suku dan kabila lain, baik di sekitar Makkah, maupun Madinah sehingga akan terhimpun pasukan gabungan yang besar, yang diharapkan sebagai serangan terakhir dalam menumpas Muhammad dan suku Quraisy dan yang lain-lainnya bersepakat untuk mengadakan serangan gabungan itu.
Jumlah pasukan gabungna skitar 10.000 pasukan suatu jumlah yang belum pernah dialami dalam peperangan sebelumnya.
Peperangan perang lainnya : Unta sebanyak 2.500 ekor, Kuda sebanyak 300 ekor. Panglima tertinggi pasukan Akhzab : Abu Sofyan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar